Selasa, 19 September 2017

POTENSI WISATA DI DESA SETAWAR KECAMATAN SEKADAU HULU, KABUPATEN SEKADAU

RIAMP TEKUROK

       Riam(jeram) merupakan aliran arus air yang deras karena pendangkalan sungai. mestinya kita sudah mengetahui sebelumnya, tapi kali ini saya akan memperkenalkan potensi wisata Riamp Tekurok di Desa Setawar.

Sebelumnya kita Simak dahulu Video di bawah ini :

Riam tekurok terletak di desa Setawar, Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau.. biasanya akan timbul bila aliran sungai kerabat surut. tempat ini akan ramai dikunjungi bila musim liburan dan hari raya. biasanya orang yang berkunjung hanya sekedar untuk main air dan mandi.. bahkan ada juga yang membawa ayam untuk dipanggang.



sekian dan terima kasih,,
MARI LESTARIKAN POTENSI WISATA LOKAL!!

MAKALAH BENCANA BANJIR DI KALIMANTAN BARAT

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Banjir merupakan masalah umum yang sering dihadapi masyarakat khususnya di dataran rendah dan tepian sungai, hal ini dikarenakan sumber banjir biasanya datang dari aliran sungai.
Kalimantan dikenal sebagai tempat /wilayah yang masih memiliki banyak hutan untuk menyerap air, sehingga pada waktu dulu jarang ataupun tidak pernah terjadi banjir. Namun dengan perkembangan jaman yang semakin maju, hutan – hutan sudah banyak ditebang dan pohon – pohon dibabat untuk keperluan industri. Hal ini yang memicu terjadinya banjir karena tidak adanya sumber resapan air pada saat terjadi hujan sehingga air lansung mengalir ke sungai dan meluap.
Keberadaan hutan di Kalimantan juga terkikis oleh adanya industri perkebunan kelapa sawit yang semakin meraja hingga membabat hutan – hutan produktif yang banyak menyimpan cadangan air. Sektor perkebunan kelapa sawit juga menghilangkan ekosistem alam seperti populasi tidak adanya tumbuhan penunjang hidup bagi hewan- hewan yang semulanya hidup di hutan.
Masalah lain juga terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya tidak mebuang sampah ke sungai atau selokan. Karena hal ini dapat membuat pendangkalan sungai dan penyumbatan pada selokan yang dapat menyebabkan rentannya bencana banjir akhir-akhir ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Banjir
2.      Apa yang menyebabkan terjadinya banjir
3.      Bagaimana cara penanggulangan  banjir

C.        TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa itu banjir dan hal – hal yang menyebabkan terjadinya banjir beserta cara mencegah terjadinya banjir dan juga cara menanggulangi bila bencana banjir terjadi.







BAB II
PEEMBAHAN

1.    Pengertian banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik

2.       Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Banjir
             Sebelum membicarakan system pengendalian banjir yang efektif dan tepat guna, perlu dipahami terlebih dahulu sumber penyebab terjadinya banjir. Secara umum permasalahan banjir terjadi akibat berlebihnya limpasan permukaan dan tidak tertambpungnya limpasan tersebut dalam badan sungai sehinga air meluap.



















banjir di Desa Setawar, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat

Terdapat dua faktor utama penyebab banjir yaitu factor alam (natural) dan factor manusia (man made). Faktor alam seperti tingginya curah hujan, topografi wilayah, pasang surut air laut, badai, dan lain-lain. Faktor alamiah ini sulit untuk dikendalikan, kalaupun bisa memerlukan biaya yang cukup besar.
Faktor kedua adalah manusia, utamanya bersumber pada unsur pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan infrastruktur, seperti pemukiman, sarana air bersih, pendidikan, serta layanan masyarakat lainnya. Selain itu pertumbuhan penduduk akan diikuti pula oleh peningkatan penyediaan lahan untuk usaha seperti pertanian, perkebuanan maupun industri. Peningkatan kebutuhan lahan usaha maupun penyediaan lahan untuk infrastruktur tentu akan mempengaruhi tataguna lahan, dan berdampak menurunnya potensi serapan air ke dalam tanah. Selain itu dengan lebih terbukanya lahan maka semakin mudah lapisan tanah tergerus air hujan maka sedimentasi akan terjadi di sungai, dan akibatnya kapasitas alir sungai akan menurun. Pertumbuhan penduduk tentu akan meningkatkan produksi sampah, apabila manajemen persampahan tidak baik maka sampah akan menimbulkan masalah antara lain penyumbatan di saluran drainase dan sungai tersebut.
Berdasarkan uraian di atas permasalahan banjir yang ada di Kalimantan  dapat diperkirakan sumber-sumber penyebab banjirnya, sebagai berikut :
1) Penyebab Alamiah
Banjir secara alamiah dapat terjadi karena pengaruh dari iklim, pengaruh phisiografi, sedimentasi di sungai, kapasitas alur, drainase ataran bamjir yang tidak memadahi serta pengaruh pasang surut. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci penyebab banjir secara alamiah di Kota Samarinda.
a)      Iklim tropis, iklim tropis Indonesia ditandai oleh 2 musim, yaitu musim
hujan dari bulan Oktober sampai dengan Maret dan musim kemarau dari bulan April sampai September. Hujan lebat di musim hujan menyebabkan masalah-masalah yang cukup berarti diIndonesia. Kondisi ini diperburuk dengan tingginya kepadatan penduduk di daerah genangan banjir. Kalimantan merupakan wilayah  yang dilewati garis ekuator sehingga kondisi musim yang terjadi tidak berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Tingginya curah hujan ini akan sangat mempengaruhi kondisi banjir di Kalimantan , apabila fasilitas drainase maupun fasilitas pengendali banjir yang lain belum mendukung.

b)      Pengaruh Phisiografi, pada umumnya perkembangan wilayah di Pulau
Kalimantan berada di tepian sungai, dimana daerah ini relative datar. Kondisi morfologi setiap sungai di Pulau Kalimantan pada umumnya mempunyai kemiringan dasar sungai cukup landai, sungai-sungainya lebih panjang dan daerah pengalirannya lebih luas.

c)      Sedimentasi, di sungai pengendapan sedimen di muara sungai akan memperpanjang delta sungai, mengurangi kemiringan memanjang sungai, mengurangi kapasitas angkut sungai, dan memperbesar resiko banjir. Pengurangan kapasitas aliran pada sungai dapat disebabkan oleh erosi. Erosi yang berlebihan terjadi karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya pengolahan tanah. Erosi ini menyebabkan sedimentasi di sungai-sungai, dimana hasil erosi diensapkan pada bagian hilir sungai. Sedimentasi di sungai ini menyebabkan peninggian (agradasi) dasar sungai dan meningkatkan resiko banjir, kapasitas resapan daerah pengliran sungai untuk menahan air dengan infiltrasi tergantung pada kondisi fisik daerah pengliran sungai, khususnya tanaman penutup aliran permukaan. Mencermati secara fisik aliran air yang ada di sungai kapuas terlihat pada saat musim penghujan atau sesaat setelah terjadi hujan warna air yang mengalir di sungai terlihat coklat ke hitam-hitaman. Kondisi ini mengindikasikan bahwa terdapat konsentrasi sedimen yang cukup tinggi. Selain sedimentasi di sungai indikasi tingginya tingkat erosi di DAS dapat dilihat di saluran-saluran drainase yang masuk sungai alam. Banyak saluran drainase yang menyempit bahkan ada yang sudah tidak dapat berfungsi karena sedimentasi di saluran drainase.

d)      Drasinase, drasinase daerah dataran banjir yang tidak memadai Modifikasi daerah dataran banjir secara teratur dapat merintangi aliran sungai dan pada akhirnya akan mempertinggi elevasi banjir. Apabila suatudaerah mempunyai drainase dataran banjir yang kurang memadai, maka daerah tersebut akan menjadi daerah banjir di saat musim hujan. Daerah layanan drainase Kota Samarinda saat ini sudah cukup luas, namun yang menjadi permasalahan adalah kapasitas dari saluran drainase yang semakin mengalami penurunan. Dari pengamatan di lapangan merupakan penyebab utama berkurangnya kapasitas alir saluran. Meskipun kepadatan saluran drainase yang ada di Kota Samarinda secara umum telah mencukupi namun dari hasil pengamatan lapangan didapati kapasitas saluran yang tidak memadahi. Sebagai contoh adalah saluran drainase di jl. Ahmad Yani 1 bila terjadi hujan yang derasdengan rentang waktu yang lama maka akan terjadi banjir.


e)      Pengaruh air pasang, Pasang air laut juga mempunyai efek yang berarti pada masalah banjir, khususnya jika puncak banjir bersamaan dengan air pasang tinggi.


2) Penyebab Karena Tindakan Manusia.
Masalah banjir yang disebabkan oleh tindakan manusia, yaitu :
a)      Perubahan daerah pengaliran sungai. Perubahan daerah pengaliran sungai
seperti penggundulan hutan, pembukaan lahan untuk penyediaan lahan usaha (pertanian, perkebunan, pertambangan) dan penyediaan lahan untuk pemukiman dapat memperburuk masalah banjir yang ditandai dengan meningkatnya aliran debit banjir. Perubahan dari hutan manjadi lahan pertanian dapat menimbulkan sedimentasi dan hilangnya daya redap lahan akibat tidak adanya vegetasi penutup lahan. Pembukaan lahan pertambangan batubara di beberapa lokasi perbukitan juga menyebabkan hilangnya vegetasi penutup lahan, selain terjadi limpasan sesaat yang cukup tinggi bila hujan turun juga sedimentasi akibat pembukaan lahan (land clearing), sehingga akan menambah beban sedimen baik itu di sungai maupun saluran drainase.

b)      Pembabatan Hutan dan perubahan Fungsi lahan
Industri kelapa sawit yang semakin marak di Kalimantan membuka hutan secara besar – besaran. Akhirnya hutan diubah fungsikan menjadi lahan kelapa sawit. Perkebuan kelapa sawit berdampak besar bagi lingkungan dan kelansungan ekosistem di dalamnya, hal ini dikarenakan lahan hanya ditumbuhi tumbuhan yang homogen yaitu saju jenis tumbuahan saja. Hal lain yang terjadi akibat ekosistem yang tidak seimbang yaitu terjadinya banjir , hal ini dikarenakan pada saat hujan hutan di hulu sungai yang dulunya di tumbuhi pohon beraneka jenis , namun sekarang sudah ditumbuhi kelapa sawit membuat tidak adanya sumber resapan air sehingga air lansung mengalir ke sungai dan meluap yang menyebabkan terjadinya banjir.











Lahan kelapa sawit PT. Agro Andalan di Desa Setawar, kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau,Kalbar
c)      Pengembangan daerah dataran banjir dan tataguna lahan. Reklamasi daerah
genangan maupun daerah rawa akan mengurangi daerah retensi banjir. Penyediaan lahan untuk permukiman, industri, perkantran yang tidak terkontrol akan meningkatkan nilai koefisien pengaliran dan juga menurunkan daya tampung air di lahan tersebut.

d)     Kawasan Kumuh. Perumahan kumuh sepanjang alur sungai dapat menjadi
penghambat aliran. Rumah-rumah panggung di tepian sungai akan menghambat aliran air di sungai selain mempersempit alur sungai.
d) Sampah Pembuangan. sampah, kotoran, dan reruntuhan yang dihasilkan dari penimbunan sembarangan dari material ke dalam alur-alur drainase akan mengurangi kapasitas alir saluran. Banyak saluran di wilayah kota Pontianak yang berkurang kapasitasnya akibat sedimentasi material sampah, dan untuk penanganan sampah yang masuk saluran drainase diperlukan biaya besar. Selain itu juga perlu diwaspadai lokasi-lokasi yang potensial memproduksi sampah seperti daerah pasar yang lokasinya dekat dengan sungai, lokasi ini potensial sebagai sumber bencana daerah hilir karena sampah yang lolos ke sungai akan menyumbat saluran daerah hilir. Untuk sungai skala kecil atau saluran di lokasi pasar diperlukan bangunan penyaring sampah (trashrack) sehingga sampah tidak membebani lokasi hilir pasar.
e) Bangunan di sungai. Jembatan dan bangunan pada sungai yang tidak mengikuti rencana pengelolaan sungai akan menghambat aliran. Pilar atau pondasi bangunan tersebut akan mempersempit alur yang ada sehingga terjadi pembendungan di lokasi tersebut. Disamping itu pengetatan ijin bangunan di daerah pinggir sungai dan tidak mengijinkan dan menertibkan bangunan di sepanjang bantaran sungai. Banyak masalah bangunan di bantaran sungai, utamanya di kota-kota yang dilintasi oleh sungai.  Restlement penduduk bantaran sungai ini harus menjamin bahwa di tempat yang baru penduduk dapat tempat yang lebih layak baik dari segi hunian maupun dalam mencukupi kehidupannya. Fasilitas di lokasi baru harus tersedia dalam kapasitas cukup dan layak sehingga tidak ada istilah pemindahan daerah kumuh yaitu menghilangkan satu daerah kumuh menciptakan daerah kumuh baru.




3.      Upaya Pencegahan Terjadinya Banjir
Adapun upaya pencegahan banjir diantaranya :
a.       Membuat Saluran Air yang Baik
    Dibutuhkan adanya sistem irigasi sampai pembuangan akhir yang jelas. Jangan sampai akhir saluran air yang ada berujung pada sebuah sungai mati atau tidak mengalir, sehingga airnya akan meluber. Saluran air yang baik bisa saja berupa kali besar yang bebas dari tumpukan sampah berfungsi menerima limpahan genangan air dari areal perumahan yang over load karena hujan, saluran air ini nantinya akan bermuara ke sungai besar di sekitar daerah tersebut.
     Saluran air yang baik juga bisa berupa Terowongan Saluran Air di Bawah Tanah, yang menjamin semua air hujan akan disalurkan menuju laut. Sistem yang seperti ini telah lama diterapkan oleh Negara berkembang seperti Jepang.

b.      Buanglah Sampah pada Tempatnya
    Dibutuhkan kedisiplinan warga untuk membuang sampah di tempat sampah dan berakhir di tempat pembuangan akhir sampah. Pengelolahan sampah di tempat pembuangan akhir sampah juga sangat diperlukan, karena apabila sampah dibuang secara sembarangan dan terkena hujan deras, maka sampah tersebut akan mengikuti aliran air sampai sungai. Ini juga akan menjadi penyebab banjir.
     Pengelolahan sampat yang tepat bisa membantu mencegah banjir. Tentu saja harus ada pemilahan dan pengelolahan yang tepat. Misalnya, dibedakan antara sampah organik dan sampak anorganik. Sampah organik seperti potongan sayuran, sisa makanan yang dapat dijadikan sebagai pupuk kompos. Sampah anorganik yang dapat didaur ulang seperti sampah plastik, kaleng, dan kertas.

c.       Rajin Membersihkan Saluran Air
   Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa diadakan secara gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus dengan waktu berkala. Bukan hanya sampah yang terbuang di saluran air, namun juga sampah dari saluran air seperti tumbuhan-tumbuhan air yang telah mati, jika berkumpul juga akan menghambat saluran air. Tanaman-tanaman di sekitar sungai pun perlu ditanam sebanyak mungkin yang fungsinya untuk memperkuat bantaran sungai sehingga mencegah terjadinya longsor di bantaran ke sungai.



d.     Mendirikan Bangunan/Konstruksi Pencegah Banjir
    Bendungan, yang memiliki bentuk seperti kolam air raksasa. Fungsinya untuk tempat menampung air dengan ukuran yang sangat besar. Selain itu, bendungan dapat difungsikan untuk pengairan, tempat pemancingan, atau tempat untuk pembangkit tenaga listrik.
    Tanggul, yang merupakan bangunan yang berbentuk tembok yang memagari pinggiran sungai. Bangunan ini dibuat untuk mencegah air meluap ke daerah-daerah yang berada di sekitar sungai. Kanal air, yang merupakan sungai buatan untuk mengalirkan air sungai sehingga air sampai ke laut.

e.      Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah
      Masalah nyata di kota-kota besar adalah sedikitnya jumlah permukaan tanah yang memiliki penyerapan air yang baik, untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat menyerap air dengan baik. Salah satunya adalah dengan menanam pohon berbatang besar atau tanaman yang memiliki daya serap air tinggi, seperti tanaman pacar air, pohon mangga, pohon duku, pohon kenanga, dll di areal sekitar rumah anda. Tanaman dapat menyerap air melalui akar, yang selanjutnya akan diangkut menuju batang dan daun oleh jaringan xilem. Apabila masing-masing rumah di kampung anda memiliki minimal satu pohon, maka dapat dipastikan kampung anda dapat terhindar dari banjir.

f.       Melestarikan Hutan
     Kegiatan pembalakan di mana perjalanan di daerah pinggir sungai digemari menyebabkan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga terjadi bila aktivitas pembalakan yang giat dilakukan di lereng-lereng bukit. Karena itu pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi masalah banjir, karena hutan dapat dijadikan kawasan tadahan yang mampu menyerap air hujan dari mengalir terus ke bumi. Dengan melakukan reboisasi
      Hutan dapat berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Ia juga bertindak sebagai filter dalam menentukan kebersihan dan kejernihan air. Hutan mampu menyerap air hujan pada harga 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke atmosfir dalam sejatan kondensasi. Hanya dengan ini saja pengurangan air hujan dapat dilakukan.




g.     Membuat Lubang Biopori
     Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
     Cara membuatnya cukup mudah, kita cukup membuat lubang di tanah dengan menggunakan bor tanah. Diameternya cukup 10 cm dengan panjang kira-kira sebesar 100 cm. Semakin banyak lubang biopori di halaman rumah, kita semakin aman dari bahaya banjir.

h.     Membuat Sumur Serapan
      Sumur resapan adalah sarana untuk penampungan air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur serapan berfungsi untuk membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah dan kembali ke siklus air yang semestinya sehingga tidak menggenang di permukaan dan menyebabkan banjir. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah.

i.       Proyek Pendalaman Sungai
      Kebanyakan kejadian banjir berlaku karena kecetekan sungai. Jika sebelumnya sungai mampu mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam sesuatu masa, kini pengaliran telah berkurang. Ini disebabkan proses pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan.
     Langkah untuk menangani masalah ini adalah dengan menjalankan proses pendalaman sungai dengan mengorek semua lumpur dan kekotoran yang terdapat di sungai. Bila proses ini dilakukan, sungai bukan saja menjadi dalam tetapi mampu mengalirkan jumlah air hujan dengan banyak.

j.       Penggunaan Paving Stone untuk Jalan
       Pembangunan jalan setapak dengan sistem paving block dapat membuat jalan lebih mudah menyerap air dibandingkan dengan penggunaan aspal, sehingga apabila hujan turun air banjir dapat terserap ke dalam tanah dengan cepat.
       Di Negara berkembang seperti Amerika serikat telah diluncurkan jalan yang menggunakan photocatalytic cement, sebuah cara paving permukaan terbaru. Jalan inmengandung partikel nano dari titanium dioksida.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Banjir merupakan peristiwa meluapnya air dari aliran sungai
2.      Bencana banjir  terjadi akibat peristiwa alam dan rusaknya ekosistem penunjang.
3.      Kecerobohan manusia merupakan salah satu penyumbang terjadinya banjir.
4.      Peralihan hutan menjadi lahan Kelapa sawit membuat tidak seimbangnya ekosistem yang ada di alam dan dapat memicu terjadinya banjir.
5.      Bencana banjir dapat ditanggulangi dengan melakukan : membuat saluran air yang baik, membuang sampah pada tempatnya, rajin membersihkan saluran air, mendirikan bangunan/konstruksi pencegah banjir, menanam pohon atau tanaman di area sekitar rumah, melestarikan hutan, membuat lubang biopori, membuat sumur serapan, proyek pendalaman sungai, penggunaan paving stone untuk jalan.

B.     Saran
Unuk mencegah terjadinya banjir, maka seharusnya kita dapat mengelola lingkngan yang bijak. Yaitu dengan tidak membuang sampah pada sungai dan tidak merusak hutan. Sehingga dapat membuat ekosistem menjadi stabil.
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan hal-hal yang dapat menyebabkan banjir  sehingga pelu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya banjir dan cara penaggulangan bencana banjir.
Mari kita sama sama menjaga lingkungan demi menjaga keseimbangan alam yang semakin hari semakin menburuk. Oleh sebabnya perlu kesadaran kita akan pentingnya menjaga alam dan keseimbangan ekosistem.


DAFTAR PUSTAKA

http://blog.act.id/7-upaya-bijak-untuk-penanggulangan-banjir


Jumat, 16 Desember 2016

My top recommendations for things to do in my town

              Environmentally friendly city is everyone's dream with lots of green and a little bird from motor vehicle air pollution. As a student of electrical engineering i chestnut later in Pontianak's all a vehicle is switched from the engine with the fuel to the engine with electrical energy as its power source.
 
            Electric vehicles are vehicles that are environmentally friendly because it does not produce exhaust gas emissions and would also be affected by the petroleum savings. So slowly petroleum consumption will be reduced by their energy replaces electricity.
 
          The electrical energy is now the main energy in human life in modern day, should now switch from conventional biofuel sources into nergi renewable and environmentally friendly The latest breakthrough in the presence of an electric car that has answered the needs of electric vehicles. But for a city that is still in developmental stages such as Pontianak city is still some use of electric cars. Due to the sales agent is not yet available, for that I recommend the government make public enterprises to handle the problem of the sale of electric cars for the city that is still under development. 
 
         Thus, the absence of vehicle exhaust can menggangku breathing and be environmentally friendly city. In addition, by extending the planting of trees in the yard.
Maybe it was my top recommendation for pontianak. Hope can be realized .....
 

My choose last meal on earth

               

            No one knows how old each, and when the last time in this world because destiny is God decide. If I know my terkair day in this world I would certainly do good kepda everyone and if it were given the opportunity to choose my last meal would choose to eat homemade roast chicken my mother. I chose this because eating roast chicken is a menu which is rare in my diet as possible in the first year I was only 1 or 2 times only eat grilled chicken. That dalah reasons why I chose the grilled chicken.

           The grilled chicken is very easy to be made that only by baking on hot coals and do not require seasoning and special equipment to make it. Additionally way of roasting is a natural way to treat eating is already known by people thousands of years ago. And when I was given the request then I will ask for my mother make for a distinctive taste and is different from the artificial grilled chicken mother.

             Maybe it's a bit about the food I would have chosen at the time in the world the last time. But this is just wishful thinking if it is only when we know when we terakir in this world. Thanks to readers, bye .... see you in my next article. 

A LETTER TO ME??

Letter to me ten years ago .......
            Yoga That's my nickname I was born of the seed of Dayak Sekadau, precisely in the area of Kayu Lapis , setawar village. Ten years ago when the current count of my age I was 9 years old and sitting in the 4th grade. should a small child, my days were spent with school and play with classmates. I used only dreams aspirations can continue their education to a higher level. I am always happy in my life which is only 9 years I have a younger brother who was then aged 2 years. I have always loved both my parents but I rarely make them disappointed, but they still love me. If I could go back to the past I would devote to my parents. For that it is necessary I am now fortunate because they could still be present with me.
Now ............
           Now I take education in college University Tanjongpura, here I forward the mandate of the elderly and embroidery little that will continue and continue to learn to study, is compared with classmates who had worked since finished high school I could not do much to repay their parents and college with fees from parents. With a strong resolve at least I will solve education strata 1 in this engineering faculty. And later make his parents. Message to myself that now keep learning, do not despair, strengthen your resolve and keep flailing fulfill your dreams.
Letter to myself ten years to come .................
          Now that you've grown it should remember what their parents had given us, we must be grateful because they were given the opportunity by God, they are your parents give them the love and peace in the family,, maybe you already possessed attention to one another, whether it lover's heart but do not forget the parents and brothers and brother ... now you have a new life and no longer dependent to them. Let us always doing good and helping others on the basis of love. Love is generous, gentle, patient, modest. Then create a life filled with love.
 
           Maybe that little thing of the past and hope in the future I hope we are given the opportunity by God to live this life ......... 

MY FAVORITE PLACE TO TRAVELED

                  Hallo friends all this time I will write about my favorite place while visiting. Talking about favorite places while traveling I prefer is traveling to the place that I have rarely encountered such as the beach, although in Borneo are no beaches as beautiful as in Sumatra and Bali least Borneo still has some attraction attractive beaches to visit, like the Pasir Panjang in Singkawang and Pantai Kijing in Mempawah. Atmosphere on the beach with the wind blowing softly and swaying coconut palms can make me feel peaceful and calm. I am just a few to the beach, exactly pantai kijing in Mempawah and pasir panjang in Singkawang. The remarkable thing when heading favorite place is not just about where we're going but also about adventures on the way to the venue.

                At that time I went to the beach with three of my friends, we set off from the city of Pontianak around 15:00 hours, the journey to the pantai kijing takes about 2 hours. In the journey we stopped several times to rest and take shelter when it rained. We moved on when the rain stops and arrive at their destination 17:00 pm. An incredible experience, I am coming from areas very far from the sea, that day with eyes still staring into the distance the sea, admiring the beauty of the work of God, enjoying the breeze that slowly the calm heart and gave us new energy to us after long journey.

               As free from all burdens and I like the carefree want to jump on what I saw at that time. Rows of palm trees that line the immaculate white sand that stretches along the beach plus waves were chasing slowly towards the beach that afternoon scenery add pleasure, indeed a marvelous afternoon. I do not forget to take pictures at certain moments precisely at sunset as the other side of the ocean is right there. This kind of experience may rarely I get because students like me, whose land area is also far from the beach is certainly a very worthwhile experience. We spent time sitting on a rock at the seaside sing songs that represent the feeling of the praise and gratitude has never stopped us say from our hearts. Marine and coastal natural wealth indeed remarkable what Indonesia which have a beautiful sea and stunning beaches. We returned back to the city of Pontianak hours 18: 30, when the sun had gone there seemed to sink into the ocean. Our return trip was so incredible we took time to stop at some great places to just take pictures. 21:00 we reached the town of Pontianak. 

             Really beach is an exceptional place, while we're on the beach as if none of the burdens that make us feel stressed, we like escape from all the pressures of the stress of the coursework also seems lost feeling tired on the way paid off completely with what we can enjoy time at the beach. We should keep coastal beaches in our area have to be an asset to the area to attract tourists and people from outside.

            From everything I exposure on top that's why I chose the beach as most places I like, because if the hills and waterfalls in my area a lot and could I meet, but the beach for me is special because not every chance I could go to the beach. Maybe just a little bit of my experience at least be able to share to all readers ......